tag:blogger.com,1999:blog-8366653560127255752024-02-19T11:23:31.933+07:00belajar mandirimamazyadihttp://www.blogger.com/profile/13879170837667928191noreply@blogger.comBlogger5125tag:blogger.com,1999:blog-836665356012725575.post-11539967447864184902014-09-15T10:10:00.001+07:002014-09-15T10:10:40.812+07:00PRAKTEK KEAGAMAAN DI SAUDI ARABIA DAN FAKTA YANG DIRASAKAN MASYARAKAT DI SANA <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3p2Z9GzRXGHSJUzVRsHbaBUNqZgtWXq17-Lt6uySKyLnKyOoZaMjb4s-rcHCDYcJGByc37M7eiGuGgem2P830rfc5DiYAcbTIWkZ88jRke6w_1WtD8LTbvnv5RMqqJaOqRW5De1OWJSM/s1600/saudi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3p2Z9GzRXGHSJUzVRsHbaBUNqZgtWXq17-Lt6uySKyLnKyOoZaMjb4s-rcHCDYcJGByc37M7eiGuGgem2P830rfc5DiYAcbTIWkZ88jRke6w_1WtD8LTbvnv5RMqqJaOqRW5De1OWJSM/s1600/saudi.jpg" height="398" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><b>Saudi Arabia</b></td></tr>
</tbody></table>
<br /><br />
<div style="text-align: right;">
<span style="font-size: x-small;">Oleh</span></div>
<span style="font-size: x-small;"><div style="text-align: right;">
Ustadz Abdullah Roy M.A</div>
</span><o:p></o:p><br />
<div style="text-align: justify;">
Masyarakat dunia bisa dipastikan mengetahui adanya Negara Saudi Arabia yang
terletak di kawasan yang dikenal dengan Timur Tengah, dan mengenalnya sebagai
satu-satunya negara yang menerapkan dan menetapkan Islam sebagai agama resmi
negara. Tetapi sejauh mana pengetahuan masyarakat dunia selama ini terutama
lantaran penerapan Islam? Berikut adalah catatan singkat yang dirasakan dan
dilihat secara langsung, yang tentu tak terlepas dengan praktek keagamaan di
Saudi Arabia. Dan ini merupakan sebagian kecil dari praktek tersebut. Semoga
Allah Ta’ala memudahkan kita untuk mengambil pelajaran yang baik dari yang kita
lihat di Negara Saudi Arabia ini.<o:p></o:p></div>
1. Pendidikan<br />
<div style="text-align: justify;">
Kerajaan Saudi Arabia memisahkan antara sekolah laki-laki dan wanita sejak
tingkat (SD). Yang demikian supaya anak-anak terbiasa dengan adab Islam dalam
bergaul dengan lawan jenis. Siswi, sejak SD tidak dibolehkan memakai rok
pendek. Siswi, dari kelas 1 sampai 3 SD masih diberi kelonggaran oleh sekolah
dan keluarga untuk tidak memakai kerudung. Tetapi kalau sudah sampai kelas 4
dan kelihatan sudah besar dan bisa menimbulkan godaan maka sudah dibiasakan
memakai kerudung ketika ke sekolah, meski pada asalnya tidak wajib sampai dia
baligh. Berbeda jika Siswi sudah memasuki bangku setingkat SMP, ia sudah
diwajibkan memakai cadar ketika sekolah. Siswi diajar guru wanita, sedangkan
siswa diajar oleh guru laki-laki. Murid-murid dari TK dan SD sudah dibiasakan
membaca dzikir pagi yang disyari’atkan ketika awal belajar.</div>
<o:p></o:p><br />
<div style="text-align: justify;">
Kurikulum sekolah di Saudi Arabia juga penuh dengan nuansa Islami. Hafalan
al-Qur’an merupakan muatan tetap dari sejak TK sampai kuliah. Anak yang lulus
SD minimal telah menghafal 2 juz dari belakang (juz 29 dan juz 30). Pelajaran
agama dipisahkan dari hafalan al-Qur’an. Anak-anak sejak TK sudah diajarkan
tiga landasan utama, yaitu: mengenal Allah, mengenal Nabi Shallallahu ‘alaihi
wa sallam, mengenal agama, tiga pertanyaan yang kelak kita ditanya tentangnya.<o:p></o:p></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Pelajaran lainnya, seperti IPA, IPS, Matematika dan lain-lain tidak jarang
materinya dikaitkan dengan agama. Misalnya, bagaimana mengenal Allah dengan
melihat kekuasaannya di alam semesta, yang menunjukkan bahwa ilmu-ilmu tersebut
tidak bertentangan dengan agama.</div>
<div style="text-align: justify;">
Di saudi terdapat sekolah SD yang memiliki prioritas al-Qur’an lebih daripada
SD lainnya. Menerapkan jam hafalan lebih banyak. Dan SD seperti ini menjadi
rebutan banyak orang. Setiap tahunnya, murid-murid SD ini mendapat beasiswa
dari kerajaan.</div>
<o:p></o:p><br />
2. Kesehatan<br />
<div style="text-align: justify;">
Di saudi Arabia antara pasien laki-laki dan wanita dipisahkan. Demikian juga
dokter laki-laki untuk laki-laki dan dokter wanita untuk wanita kecuali dalam
beberapa keadaan darurat, atau keterbatasan tenaga medis. Sering ditemui saat
menunggu pasien, para dokter di kamar-kamar praktek mereka membaca al-Qur’an.
Komputer mereka terisi dengna murattal. Semuanya itu untuk memanfaatkan waktu
supaya tidak terbuang sia-sia.</div>
<o:p></o:p><br />
<div style="text-align: justify;">
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:<o:p></o:p></div>
<span dir="RTL" lang="AR-SA">نِعْمَتَانِ مَغْبُوْنٌ فِيْهِمَا كَثِيْرٌ مِنَ
النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ</span><o:p></o:p><br />
<div style="text-align: justify;">
Dan nikmat yang manusia banyak terlena di dalamnya, yaitu kesehatan dan
waktu luang. [HR. Al-Bukhari]<o:p></o:p></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada di antara dokter-dokter itu yang hafal al-Qur’an bahkan memiliki sanad
al-Qur’an dan mengajarkannya kepada orang lain. Pagi bekerja sebagai dokter dan
sore hari mengajar al-Qur’an di masjid. Tidak jarang mereka menasihati pasien
untuk bertawakkal kepada Allah Azza wa Jalla dan tidak bertawakkal kepada
dokter atau obat. Mereka memahami bahwa dokter dan obat hanya sebab dan Allah
Azza wa Jalla yang memberikan kesembuhan. Apabila kedatangan pasien anak kecil,
terkadang anak-anak itu ditanya tentang hafalan al-Qur’annya sudah sampai mana.<o:p></o:p></div>
<div style="text-align: justify;">
Para dokter wanita memakai cadar adalah sesuatu yang biasa. Demikian pula
dokter berjenggot tebal. Ketika shalat mereka menunaikan shalat berjama’ah
kecuali dalam keadaan darurat yang mengharuskan keberadaannya bersama pasien.<o:p></o:p></div>
3. Sosial<br />
<div style="text-align: justify;">
Orang-orang kaya di Saudi Arabia menyadari jika di dalam harta mereka terdapat
hak orang lain. Banyak yayasan sosial yang berdiri untuk menjadi jembatan
antara orang kaya dengan orang miskin dan yang membutuhkan, seperti pembagian
zakat harta, sembako, alat-alat dan perkakas rumah tangga.</div>
<o:p></o:p><br />
<div style="text-align: justify;">
Orang-orang miskin dan membutuhkan yang mendaftar dan terpenuhi
syarat-syaratnya akan mendapatkan kesempatan menerima bantuan. Banyak diantara
orang-orang kaya tersebut yang mewaqafkan bangunan untuk tempat tinggal,
mewaqafkan masjid, dan lain-lain. Mereka berlomba menginfakkan hartanya di
jalan Allah.<o:p></o:p></div>
<div style="text-align: justify;">
Allah Azza wa Jalla berfirman:<o:p></o:p></div>
<span dir="RTL" lang="AR-SA">مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي
سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ
سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ
وَاسِعٌ عَلِيمٌ</span><o:p></o:p><br />
<div style="text-align: justify;">
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan
hartanya di jalan Allah adalah seperti sebutir benih yang menumbuhkan tujuh
bulir, pada tiap-tiap bulir ada seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran)
bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha
Mengetahui. [al-Baqarah/2:261]<o:p></o:p></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika Ramadhan tiba semakin terlihat kedermawanan mereka. Mulia dari
berbuka puasa, membebaskan orang yang dipenjara karena terlilit hutang,
membagikan pakaian untuk lebaran, shadaqah, dan lain-lain. Oleh karena itu,
orang-orang miskin di Saudi tidak iri dengan orang-orang kaya. Dan orang
kayapun tidak menghina si miskin. Masing-masing melaksanakan kewajibannya.<o:p></o:p></div>
<div style="text-align: justify;">
Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu anhuma berkata:<o:p></o:p></div>
<span dir="RTL" lang="AR-SA">كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم أَجْوَدَ
النَّاسِ وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُوْنُ فِي رَمَضَانَ حِيْنَ يَلْقَاهُ
جِبْرِيْلُ</span><o:p></o:p><br />
<div style="text-align: justify;">
Dahulu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling
dermawan, dan beliau sangat dermawan ketika Ramadhan saat ditemui Jibril.
[Muttafaqun ‘alaih].<o:p></o:p></div>
4. Keamanan<br />
<div style="text-align: justify;">
Hal yang sangat dirasakan di Negara Saudi Arabia ini adalah nikmat keamanan.
Seseorang tidak takut melakukan perjalanan jauh sekeluarga pada malam hari
kecuali kepada Allah Azza wa Jalla. Terminal-terminalnya jangan dibayangkan
seperti di negara yang lain, yang sering terjadi tindak kriminal. Mobil-mobil
pribadi di Saudi tidak perlu disimpan rapat-rapat di garasi. Pada malam hari
barang-barang dagangan milik pedagang kaki lima di sekitar Masjid Nabawi
dibiarkan tergeletak saja di luar dengan ditutup kain sampai pagi tanpa ada
yang mengambilnya.</div>
<o:p></o:p><br />
<div style="text-align: justify;">
Al-hamdulillah, semua ini merupakan nikmat dari Allah karena mereka mau
menerapkan syariat Islam. Masyarakat di Saudi ditanamkan rasa takut terhadap
hari pembalasan, yang sedikit banyak mempengaruhi perilaku mereka sehari-hari.<o:p></o:p></div>
5. Amar Ma’ruf Nahi Mungkar<br />
<div style="text-align: justify;">
Sepengetahuan penulis, Negara Saudi Arabia adalah satu-satunya negara yang
memiliki polisi agama resmi yang tergabung dalam Haiah Amar Ma’ruf Nahi
Mungkar. Kedudukan mereka sejajar dengan polisi lain, dan berada di bawah
Kementrian Dalam Negeri.</div>
<o:p></o:p><br />
<div style="text-align: justify;">
Haiah Amar Ma’ruf Nahi Mungkar ini jangan disamakan dengan ormas yang ada di
negara kita (Indonesia), karena Haiah di Saudi Arabia adalah bagian dari aparat
negara. Mereka berstatus pegawai negeri, dan diberi kewenangan yang terbatas.
Mereka tidak berseragam seperti angkatan lain, tetapi mereka lebih disegani
daripada polisi keamanan.<o:p></o:p></div>
<div style="text-align: justify;">
Tugas polisi agama ini memberantas kemungkaran, baik dalam bidang aqidah,
seperti pemberantasan tukang sihir, dukun dan lain-lain, maupun dalam bidang
akhlak, seperti pemberantasan pacaran, minuman keras dan sebagainya. Disamping
itu juga menerbitkan penegakan syiar-syiar Islam, seperti shalat berjamaah.
Mereka melakukan patroli menjelang shalat untuk mengajak manusia mendirikan
shalat berjamaah dan menghentikan kegiatan lain, seperti berdagang di
toko-toko, pasar-pasar, pom bensin ataupun tempat lainnya. Begitu pula
tempat-tempat atau acara-acara yang diperkirakan digunakan untuk bermaksiat
akan dikirim pasukan dari pihak Haiah Amar Ma’ruf Nahi Mungkar, dan bagi warga
yang melanggarnya akan dikenakan denda. Inilah yang membuat kokoh negara minyak
ini.<o:p></o:p></div>
<div style="text-align: justify;">
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:<o:p></o:p></div>
<span dir="RTL" lang="AR-SA">وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى
الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۚ
وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ</span><o:p></o:p><br />
<div style="text-align: justify;">
Dan hendaklah ada diantara kalian yang mengajak kepada kebaikan dan
memerintah kepada perbuatan baik, dan melarang dari kemungkaran, dan merekalah
orang-orang yang beruntung. [Ali ‘Imran/3:104].<o:p></o:p></div>
6. Ditegakkan Hukum Islam<br />
<div style="text-align: justify;">
Di Saudi Arabia, orang yang membunuh setelah melalui proses peradilan yang
syar’i, akan mendapatkan qishash (pembalasan) bunuh –tentunya- dengan cara yang
disyari’atkan. Yaitu dipenggal lehernya dengan pedang di hadapan orang banyak.
Biasanya, sebelum dihukum mati, orang yang mendapat qishash ini dinasihati
untuk bertaubat dan diingatkan tentang keutamaan akhirat di atas dunia. Adapun
pelajaran bagi yang lain supaya tidak mudah menumpahkan darah manusia.</div>
<o:p></o:p><br />
<div style="text-align: justify;">
Allah Azza wa Jalla berfirman:<o:p></o:p></div>
<span dir="RTL" lang="AR-SA">وَلَكُمْ فِي الْقِصَاصِ حَيَاةٌ يَا أُولِي
الْأَلْبَابِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ</span><o:p></o:p><br />
<div style="text-align: justify;">
Dan dalam qishash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagi kalian, wahai
orang-orang yang berakal, supaya kamu bertakwa. [al-Baqarah/2:179].<o:p></o:p></div>
7. Saling Mendoakan<br />
<div style="text-align: justify;">
Diantara kebiasaan baik orang-orang Saudi Arabia adalah bila bertemu mereka
akan saling mendoakan antara yang satu dengan lainnya. Seperti mendoakan agar
senantiasa diberi keselamatan, keberkahan, rahmat dari Allah, dan lainnya.
Kebiasaan saling mendoakan ini tentu membawa pengaruh terhadap keharmonisan
hubungan diantara masyarakat.</div>
<o:p></o:p><br />
8. Tentara dan Polisi Berjenggot<br />
<div style="text-align: justify;">
Di Kerajaan Saudi Arabia, kita akan terbiasa mendapatkan tentara dan polisi itu
berjenggot, karena membiarkan jenggot bagi laki-laki merupakan kewajiban, dan
ini umum baik yang polisi ataupun lainnya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:</div>
<o:p></o:p><br />
<span dir="RTL" lang="AR-SA">أَحْفُوْا الشَّوَارِبَ وَأَعْفُوْا اللِّحَى</span><o:p></o:p><br />
<div style="text-align: justify;">
Potonglah kumis dan biarkanlah jenggot. [HR al-Bukhari, dari Abdullah bin
‘Umar].<o:p></o:p></div>
<div style="text-align: justify;">
Demikian pula banyak diantara mereka yang memakai celana di atas mata kaki
untuk mengamalkan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:<o:p></o:p></div>
<span dir="RTL" lang="AR-SA">مَا أَسْفَلَ مِنَ الْكَعْبَيْنِ مِنَ الإِزَارِ
فَفِي النّارِ</span><o:p></o:p><br />
<div style="text-align: justify;">
Apa yang ada di bawah kedua mata kaki dari sarung ada di neraka.[HR
al-Bukhari]<o:p></o:p></div>
<div style="text-align: justify;">
Banyak polisi-polisi yang berhenti mampir ke masjid-masjid untuk menunaikan
shalat berjamaah. Ini semua tidak mengganggu tugas mereka. Beberapa waktu
bahkan diadakan perlombaan hafalan al-Qur’an untuk kalangan polisi dan tentara.<o:p></o:p></div>
9. Supermarket<br />
<div style="text-align: justify;">
Apabila kita memasuki supermarket di Saudi Arabia maka kita tidak akan
mendengarkan lagu-lagu di putar keras-keras. Kebanyakan tidak ada suara, atau
terkadang yang diputar adalah murattal al-Qur’an. Lima belas atau tiga puluh
menit sebelum waktu shalat tiba, para pembeli sudah diminta keluar meninggalkan
supermarket untuk mengerjakan shalat.</div>
<o:p></o:p><br />
<div style="text-align: justify;">
Allah Azza wa Jalla berfirman:<o:p></o:p></div>
<span dir="RTL" lang="AR-SA">فَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ ۚ إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ
عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا</span><o:p></o:p><br />
Maka tegakkanlah shalat, sesungguhnya shalat adalah kewajiban yang sudah
ditentukan waktunya. [an Nisa’/4:103].<o:p></o:p><br />
10. Al-Qur’an<br />
<div style="text-align: justify;">
Perhatian pemerintah Saudi terhadap al-Qur’an sangatlah besar. Mulai dari
percetakan khusus al-Qur’an yang di dalamnya bergabung para Ulama dan
Syaikh-Syaikh yang ahli dalam bidang al-Qur’an, penulisannya, cara membacanya,
tafsirnya, dan lain-lain.</div>
<o:p></o:p><br />
<div style="text-align: justify;">
Tahfizh al-Qur’an juga semarak. Hampir setiap kampung terdapat masjid yang
mengadakan halaqah tahfizh al-Qur’an, biasanya untuk anak laki-laki. Untuk
laki-laki dewasa juga ada meski tidak sebanyak halaqah tahfizh anak-anak.
Sedangkan untuk tahfizh wanita, baik anak-anak maupun dewasa diadakan di
sekolah khusus tertutup bukan di masjid, kecuali di masjid besar seperti Masjid
Nabawi, karena memang tempatnya memungkinkan.<o:p></o:p></div>
<div style="text-align: justify;">
Tahfizh al-Qur’an ini biasanya dilaksanakan setelah Ashar, karena waktu pagi
untuk belajar di sekolah. Dan yang tidak sekolah pada pagi hari banyak diantara
mereka yang memilih tahfizh pagi hari.<o:p></o:p></div>
<div style="text-align: justify;">
Di Saudi juga ada lembaga yang kegiatannya terfokus pada tahfizh bagi orang
lanjut usia. Banyak diantara orang tua yang hafal al-Qur’an padahal umurnya
sudah lebih dari 50 tahun.<o:p></o:p></div>
11. Shalat Istisqa’<br />
<div style="text-align: justify;">
Ketika lama tidak hujan, biasanya ada perintah langsung dari pemerintah kepada
masjid-masjid di seluruh penjuru negeri untuk mendirikan shalat Istisqa’, yaitu
shalat minta hujan untuk meneladani Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.</div>
<o:p></o:p><br />
12. Shalat Jama’ah<br />
<div style="text-align: justify;">
Begitu adzan berkumandang, kantor-kantor, toko-toko dan pusat perbelanjaan
segera tutup. Mobil patroli Badan Amar Ma’ruf Nahi Mungkar mulai bergerak
memasuki jalan dan gang di perkampungan. Dengan pengeras suara di tangan,
mereka mengajak orang ke masjid, mengingatkan mereka yang masih sibuk dengan
pekerjaan mereka, da menindak toko atau kantor yang belum tutup. Surat ijin
usaha mereka bisa dicabut karena kesalahan itu. Kami tidak tahu, apakah ada
pemandangan seperti ini di negeri lain? Para Ulama Saudi memang pada umumnya
memfatwakan wajibnya shalat jamaah.</div>
<o:p></o:p><br />
<div style="text-align: justify;">
Di kampung tempat penulis tinggal yang tidak begitu padat, masjid memiliki
tujuh shaf yang masing-masing bisa diisi sekitar tiga puluh orang. Saat shalat
Maghrib dan Isya, seluruh shaf ini biasanya terisi penuh. Sedangkan di waktu
shalat yang lain, biasanya terisi lebih dari setengah. Seorang jamah umrah yang
pernah berkunjung mengatakan bahwa suasana shalat jamaah di sini seperti
suasana shalat Ied di kampungnya. Mungkin di sedang berhiperbola, tapi bisa
jadi juga dia benar.<o:p></o:p></div>
13. Keamanan<br />
<div style="text-align: justify;">
Tidak berlebihan jika kami mengatakan bahwa Arab Saudi adalah salah satu negeri
paling aman di dunia saat ini. Dahulu jalur haji merupakan jalur maut karena
hadangan para perampok. Saat itu perjalanan haji adalah perjalanan yang
menakutkan, sehingga saat berpamitan kepada handai tolan, mereka dilepas dengan
kekhawatiran tidak akan bertemu lagi. Kondisi itu berubah setelah Raja Abdul
Aziz –pendiri dinasti Saudi ketiga- menjadi penguasa Jazirah Arab. Beliau
menugaskan setiap kabilah untuk menjaga keamanan wilayah masing-masing. Jika
sampai ada jamaah haji yangdirampok atau dibunuh di suatu wilayah itu. Sejak
saat itu, jamaah haji bisa tenang dalam menjalani perjalanan ibadah mereka.</div>
<o:p></o:p><br />
<div style="text-align: justify;">
Pada masa sekarang, hampir-hampir tidak ada keluarga di Saudi yang tidak
memiliki mobil, termasuk golongan miskin sekalipun. Bahkan hampir setiap pria
dewasa memiliki mobil sendiri. Namun sebagian besar rumah tidak memiliki
garasi. Mobil-mobil itu hanya mereka parkir di pinggir jalan. Begitu sepanjang
waktu tanpa ada kekhawatiran hilang. Berarti tidak ada pencurian di sana ? Ada,
tapi jarang, padahal kesempatan untuk berbuat jahat begitu besar.<o:p></o:p></div>
<div style="text-align: justify;">
Seorang kawan pernah memasuki terminal bus kota Jeddah –kota terbesar kedua-
menjelang Shubuh dengan membawa tujuh koli bagasi sendirian. Namun ternyata dia
tidak menemui gangguan apapun. Saat waktu shalat Shubuh tiba, dia pergi ke
mushalla terminal dan meninggalkan barang sebanyak itu begitu saja di pinggir
jalan dan barang itu tidak hilang. Bayangkan jika hal serupa terjadi di Jakarta
atau Surabaya!<o:p></o:p></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Bahkan saat banyak negara Timur Tengah yang lain dilanda gejolak dalam
beberapa tahun belakangan, kemanan Arab Saudi tetap stabil, dan semoga terus
demikian. Negeri ini seolah-olah merupakan negeri yang berbeda dengan lainnya.
Saat pemberontakan di negara-negara tetangga di kobarkan dari mimbar-mimbar
masjid, para khatib Arab Saudi serentak membela dan mendoakan kebaikan bagi
Raja Abdullah dalam setiap mimbar Jumat.</div>
<div style="text-align: justify;">
Paparan ini mengingatkan kita akan janji Allah Ta’ala untuk para penegak
tauhid, seperti dalam ayat-ayat berikut:</div>
<o:p></o:p><br />
<span dir="RTL" lang="AR-SA">وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ
وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ
الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَىٰ
لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا ۚ يَعْبُدُونَنِي لَا
يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا ۚ وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ
الْفَاسِقُونَ</span><o:p></o:p><br />
<div style="text-align: justify;">
Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan
mengerjakan amal-amal yang shaleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan
mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang
sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang
telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan)
mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka
tetap mengibadahi-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan
barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah
orang-orang yang fasik”. [an-Nur/24:55]<o:p></o:p></div>
<span dir="RTL" lang="AR-SA">الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ
بِظُلْمٍ أُولَٰئِكَ لَهُمُ الْأَمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُونَ</span><o:p></o:p><br />
<div style="text-align: justify;">
Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur adukkan iman mereka dengan
kezaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan mereka
itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk. [al-An’am/6:82]<o:p></o:p></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
PENUTUP</div>
<div style="text-align: justify;">
Itulah sebagian dari apa yang kita lihat di negara Saudi Arabia. Kita tidak
pungkiri bahwa kekurangan masih ada di sana-sini. Namun tidak diragukan juga
bahwa dakwah tauhid yang dirintis syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab telah
membuahkan hasil yang manis. Mereka yang ingin menegakkan syariat Islam
hendaknya mengambil teladan dari perjalanan dakwah beliau. Kesempurnaan hanya
milik Allah Ta’ala. Kawajiban kita sebagai hamba adalah mengadakan perbaikan
semampu kita. Semoga Allah Ta’ala mengampuni dosa kita semua.</div>
<o:p></o:p><br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
mamazyadihttp://www.blogger.com/profile/13879170837667928191noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-836665356012725575.post-38860094905963731922014-09-15T09:08:00.002+07:002014-09-15T09:08:57.976+07:00= Pelajaran Berharga dari Seorang OB =<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXjmSp8PZPSTFqffwnyPagI_xUud9fU61eDaJp_sZAuE9efB5hjc4emsdQo6lpNkccHEsbO_Zh61wOPPBu6Ad74zJXh2vecbJO6gxKlv40wfXwRbovs4sdqyzlVWt58rmT1Kfg1LA0yeQ/s1600/Office-Boy-.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXjmSp8PZPSTFqffwnyPagI_xUud9fU61eDaJp_sZAuE9efB5hjc4emsdQo6lpNkccHEsbO_Zh61wOPPBu6Ad74zJXh2vecbJO6gxKlv40wfXwRbovs4sdqyzlVWt58rmT1Kfg1LA0yeQ/s1600/Office-Boy-.jpg" height="442" width="640" /></a></b></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Deni adalah seorang copywriter di sebuah biro iklan
lokal. Teman- temannya mengatakan bahwa Deni sedang kesulitan keuangan. Kok
tahu? Ya taulah. Karena setiap kali kekurangan uang, Deni selalu sibuk meminjam
uang sana sini. Beberapa temannya ada yang menolak karena setiap bulan dia
hampir selalu meminjam uang.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Memang, setelah gajian utangnya pasti dibayar, tapi
beberapa hari kemudian pinjam lagi. Lama-kelamaan teman-temannya merasa
keberatan. Kalau sudah demikian, maka Deni sibuk mencari-cari siapa yang dapat
meminjamkan uangnya. Akhirnya Deni mendapatkan juga uang yang dibutuhkannya,
kali ini dia meminjam dari office boy di kantornya. Sebenarnya Deni malu.
Uangnya sudah habis padahal baru tanggal 16. Dia sudah tidak punya uang lagi
untuk naik taxi ke kantor dan untuk biaya makan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Ketika dia sedang berkeluh kesah dan bingung,
tiba-tiba office boy menawarkan uangnya. Dia tidak sampai hati melihat Deni
kesulitan. Deni tadinya menolak karena malu. Masak staf meminjam uang dari
office boy? Tapi orang tersebut benar-benar rela ingin membantunya, sehingga
akhirnya Deni menerima bantuannya. Dalam hati kecilnya Deni merasa sangat malu.
Malu sekali!. Tapi Deni terpaksa menerimanya, dia benar-benar tidak punya uang.
Keesokan harinya dia ingin mencari office boy tersebut dan mengajaknya
berbincang-bincang.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Deni penasaran. Mengapa office boy tersebut bisa
punya uang lebih dan bahkan bisa meminjamkan uangnya kepada Deni? Bukankah gaji
Deni lebih besar? Mereka sama-sama masih bujangan, belum menikah. Tapi, mengapa
office boy tersebut bisa menyimpan uang sedangkan Deni selalu kehabisan uang?
Kok bisa? Apa kuncinya?<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Siangnya Deni baru mendapat kesempatan untuk
berbincang-bincang dan bertukar pikiran. Office boy itu memang sangat istimewa.
Dia paling rajin bekerja. Paling tuntas mengerjakan semua tugasnya. Tidak
pernah terlambat masuk kerja. Padahal kalau dilihat penampilannya sepertinya
biasa saja. Orangnya sederhana, agak kurus dan sopan, tapi tidak terkesan
menjilat.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Sambil makan siang bersama di warung sebelah, Deni
mulai menggali kunci sukses menyimpan uang yang dilakukan office boy tersebut.
“Bagaimana caranya sih, kok bisa mempunyai uang lebih? Gaji saya selalu habis
setelah tengah bulan.” Deni membuka percakapan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Office boy tersebut mulai bercerita. “Saya dulu
juga begitu, mas. Gaji saya selalu habis sebelum akhir bulan. Akhirnya saya
terpaksa meminjam dari teman. Tapi setelah meminjam, rasanya gaji saya semakin
tidak cukup. Karena setiap kali gajian, saya harus mengembalikan uang yang saya
pinjam di bulan sebelumnya.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Jadi uang gaji saya berkurang. Akibatnya saya
semakin kekurangan mas. Gaji utuh saja tidak cukup, apalagi setelah dipotong
untuk membayar utang. Ya, semakin berkurang lah mas. Semakin lama, utang saya
semakin banyak”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Benar juga, pikir Deni. Pikiran yang sederhana tapi
mengandung kebenaran karena seperti itulah yang dialaminya. “Jadi bagaimana
caranya melepaskan diri dari lilitan utang?” tanya Deni.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
“Waktu itu saya diajari oleh nenek saya. Saya
pernah pulang kampung tanpa membawa uang banyak. Waktu itu nenek saya bertanya
kemana gaji saya. Saya bilang sudah habis. Langsung saya dipanggil dan diberi
wejangan oleh beliau.”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Nenek saya berkata: “Uang itu seperti air. Air
selalu mengalir ke tempat yang lebih rendah. Kalau tidak dibendung, maka air
akan mengalir terus. Seperti sungai. Harus dibendung. Setelah dibendung, maka
uang akan berhenti mengalir dan akan mulai bertambah banyak.”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Kunci Hidup Prihatin:<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Waktu itu saya bertanya: “Bagaimana cara
membendungnya? ” Nenek saya menjawab tegas:”Prihatin. Bulan depan jangan utang
lagi.”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
“Tapi nanti kurang nek.”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
“Tidak”, kata nenek. “Begini caranya. Begitu terima
gaji, segera lunasi utangmu. Sisanya harus dicukupkan untuk sebulan. Jangan
utang. Kamu jangan makan di luar atau jajan. Kalau perlu makan nasi putih dan garam,
kecap atau kerupuk saja. Pasti cukup.” Lalu saya diajak menghitung berapa uang
yang harus saya sisihkan untuk ongkos, berapa untuk beli beras, garam, kecap
dan kerupuk, dan lain-lain.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Nenek benar-benar meminta saya hidup secara
prihatin. Saya tidak boleh naik ojek lagi. Dari rumah saya harus berjalan kaki
ke jalan raya tempat saya naik angkutan umum. Pulangnya juga tidak naik ojek
karena ojek cukup mahal. Uang saya memang pas-pasan untuk hidup ngirit seperti
itu. Tapi memang cukup sih.”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
“Bulan depannya, saya disarankan untuk melanjutkan
hidup seperti itu. Bulan depannya, uang gaji saya sudah mulai ada yang bisa
saya sisihkan untuk ditabung.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Bulan ketiga saya mulai makan lebih banyak demi
menjaga kondisi tubuh saya, bukan lagi dengan garam dan kecap. Tapi dua bulan
hidup sederhana telah membuat saya tidak ingin beli apa-apa lagi. Makanan saya
cukup sederhana saja. Saya tidak lagi suka jajan. Saya tidak pernah naik ojek
lagi. Dari situlah saya mulai bisa menabung mas. Sampai sekarang.”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Deni bertanya: ”Boleh tahu berapa tabungan kamu?
Tapi kalau kamu keberatan menjawab, tidak apa-apa. Tak usah dijawab.”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
“Tidak apa-apa mas. Tabungan saya hampir empat
puluh juta rupiah. Saya ingin menabung untuk biaya pernikahan saya tahun depan
Mas.”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Deni hanya bisa terharu. Yang penting niat. Kalau
mau ngirit, pasti bisa. Mengapa uangnya habis terus? Karena pengeluaran Deni
cukup besar. Padahal sebenarnya bisa dikurangi. Tapi Deni cenderung memanjakan
dirinya. Dia selalu memilih naik taxi. Makan siang selalu di luar, tidak pernah
mau membawa nasi atau makanan dari rumah. Pengeluarannya jauh melebihi gaji
yang diperolehnya.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Rasa haru campur malu membuat Deni bertekad
mengubah cara hidupnya. Dia juga ingin membendung uang yang dimilikinya. Dia
takkan membiarkan uangnya mengalir terus. Harus segera dibendung. Mulai kapan?
Hari ini! Change! Start today! Start now! <i><span style="font-size: 9.0pt;">(Sumber:
mulfu.blogspot.com. Foto: jogjagluttony.wordpress.com)<o:p></o:p></span></i></div>
mamazyadihttp://www.blogger.com/profile/13879170837667928191noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-836665356012725575.post-48208662773169527662010-09-05T05:42:00.001+07:002010-09-05T05:43:16.256+07:00Melatih Anak Berpikir Mandiri<blockquote style="border-bottom-color: rgb(242, 152, 76); border-bottom-style: dotted; border-bottom-width: 1px; border-left-color: rgb(242, 152, 76); border-left-style: dotted; border-left-width: 0px; border-right-color: rgb(242, 152, 76); border-right-style: dotted; border-right-width: 0px; border-top-color: rgb(242, 152, 76); border-top-style: dotted; border-top-width: 1px; font-family: 'Trebuchet MS', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 1.3em; margin-bottom: 0.75em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.75em; padding-bottom: 5px; padding-left: 15px; padding-right: 15px; padding-top: 5px;"><div style="text-align: justify;">Sekolah di Jepang sekarang begitu menyenangkan sehingga orang tua sempat mengkhawatirkan kalau sekolah menjadi terlalu santai.<i>“Tidakkah seharusnya mereka berlatih matematika atau belajar sesuatu yang serius?”</i> tanya seorang ibu saat membicarakan kegiatan anaknya mencelup kain kimono dan studi-banding ke tempat pembuatan permen tradisional Jepang.</div></blockquote><br />
<div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: medium; line-height: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Banyak orang tua yang tidak mengerti apa yang dimaksud sogo teki na gakushu no jikan (</span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: medium; line-height: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><i>integrated learning time</i></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: medium; line-height: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">) atau pembelajaran terpadu. Disingkat menjadi sogo gakushu. Memang ini merupakan subyek yang relatif baru di sekolah-sekolah Jepang.</span></span></div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><div style="text-align: justify;"><br />
</div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><div style="text-align: justify;"><i><b>Mari sedikit kita simak latar belakangnya...</b></i></div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><div style="text-align: justify;"><br />
</div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: medium; line-height: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Sekitar satu dekade yang lalu, banyak dosen universitas mengeluh bahwa mahasiswa baru tidak mampu berpikir kreatif atau memecahkan masalah.</span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: medium; line-height: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"> </span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: medium; line-height: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><i>“Banyak anak muda yang sudah hafal buku pelajaran tetapi mereka tidak tahu bagaimana menerapkan pengetahuan mereka,”</i></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: medium; line-height: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"> </span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: medium; line-height: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">kata para profesor. Ini persis seperti apa yang terjadi di Indonesia sekarang.</span></span></div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dinas Pendidikan Jepang direkomendasikan untuk memberikan lebih banyak kesempatan untuk belajar mandiri bagi siswa. Maka sejak tahun 2002 semua SD, dan SMP diwajibkan pembelajaran mandiri (dan dimulai tahun 2003 untuk tingkat SMA).</div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><div style="text-align: justify;"><br />
</div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: medium; line-height: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Tujuan pembelajaran terpadu ini adalah untuk</span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: medium; line-height: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"> </span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: medium; line-height: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><i>“memupuk kemampuan anak-anak untuk memecahkan masalah dengan mendorong mereka untuk menentukan masalah mereka sendiri, mempelajarinya, berpikir dan membuat penilaian secara mandiri.”</i></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: medium; line-height: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Diharapkan siswa dapat terasah kemampuannya untuk dapat belajar dan berpikir secara mandiri. Sebagaimana tujuan pendidikan seharusnya menyiapkan anak untuk menghadapi kehidupannya, maka pembelajaran terpadu ini adalah untuk melatih kemampuan yang dibutuhkan untuk itu.</span></span></div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><div style="text-align: justify;"><br />
</div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><div style="text-align: justify;"><i><b>Hmm, kedengarannya hebat. Tapi bagaimana menerapkannya di kelas?</b></i></div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><div style="text-align: justify;"><br />
</div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><div style="text-align: justify;">Di banyak sekolah sogo gakushu diperkenalkan pada tahun 2000. Anak-anaklah, bukan guru, yang dilatih untuk mengambil keputusan tentang apa yang telah mereka pelajari. Ketika anak-anak menunjukkan minat pada seni tradisional dalam buku pelajaran ilmu sosial, misalnya, guru bertanya apakah mereka ingin menjelajahi topik selanjutnya. Bila siswa sepakat, mereka akan mendalami topik pilihannya.</div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><div style="text-align: justify;"><br />
</div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><div style="text-align: justify;"><br />
</div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><div style="text-align: justify;"><i><b>Wagashi Taiken</b></i></div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><div style="text-align: justify;"><br />
</div></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; font-family: 'Trebuchet MS', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtmssvl_c2xfM5yNzg7XjkqSpROQ_6K11KsgZTLwCqObUmKSc3f_IKKpflsAtlnIOkbkm2SMH7333Qyj54BSADuwPDtq0IzoLLtAEMk7BemTqHiLfffrEZni3n1tpAPtR0UhhiDT5jnSSP/s1600-h/Anak+Mandiri1.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em; text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: black;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtmssvl_c2xfM5yNzg7XjkqSpROQ_6K11KsgZTLwCqObUmKSc3f_IKKpflsAtlnIOkbkm2SMH7333Qyj54BSADuwPDtq0IzoLLtAEMk7BemTqHiLfffrEZni3n1tpAPtR0UhhiDT5jnSSP/s200/Anak+Mandiri1.jpg" style="border-bottom-color: rgb(242, 152, 76); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: rgb(242, 152, 76); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(242, 152, 76); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(242, 152, 76); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; margin-bottom: 5px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 4px; padding-left: 4px; padding-right: 4px; padding-top: 4px;" width="200" /></span></a></div><br />
<div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Beberapa guru membawa siswa ke Pusat Kerajinan Tradisional Jepang. Mereka bertemu relawan yang mengantarkan ke tempat pencelupan kimono. Siswa juga mendatangi toko makanan terkenal dan ikut mencoba menirukan wagashi taiken (membuat permen tradisional dengan tangan). Setiap anak disuruh memilih topik yang menarik, lalu mereka melakukan riset masing-masing dan menyiapkan presentasi tentang apa yang mereka pelajari.</span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><div style="text-align: justify;"><br />
</div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><div style="text-align: justify;">Siswa yang cukup antusias akan berusaha melakukan penelitian bahkan melalui internet, pergi sendiri ke perpustakaan untuk melakukan riset, memanfaatkan tamasya keluarganya dengan mewawancarai orang-orang yang dia temui, pokoknya segala cara yang bila itu di Indonesia mungkin hanya dilakukan oleh mahasiswa.</div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><div style="text-align: justify;"><br />
</div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><div style="text-align: justify;">Pembelajaran terpadu di Jepang ini dimulai sejak kelas tiga SD. Berbagai institusi seperti museum, organisasi nirlaba dan bahkan pebisnis komersial seringkali menawarkan program sogo gakushu kepada sekolah. Mereka menawarkan variasi materi yang akan diberikan pada siswa, mulai dari sejarah sepeda, produksi kebutuhan sehari-hari, yang kadang-kadang dikenakan tarif tertentu.</div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><div style="text-align: justify;"><br />
</div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><div style="text-align: justify;"><i><b>Kurikulum yang Bagus, tapi Apakah Anak akan Lebih Siap Menghadapi Ujian Masuk?</b></i></div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><div style="text-align: justify;"><br />
</div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><div style="text-align: justify;">Meski pembelajaran ini telah umum di Amerika, banyak orang tua di jepang yang keberatan dengan model baru seperti ini. Mungkin karena hal ini belum lazim di Jepang. Ada yang mengeluhkan bahwa jatah waktu untuk pembelajaran terpadu ini terlalu banyak, dan mengasumsikan bahwa ini hanya dijadikan sebagai pelarian dari akibat pemotongan hari efektif sekolah. (Di Jepang, sejak tahun 1995 diberlakukan 5 hari sekolah, sejak Senin hingga Jum’at, Sabtu dan Minggu libur). Yang lain mencemaskannya penurunan nilai kemampuan akademis sehingga menuntut penambahan jam pada pelajaran matematika dan sains.</div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><div style="text-align: justify;"><br />
</div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><div style="text-align: justify;">Alasan para orang tua tersebut masuk akal, mengingat meski kurikulum berubah, namun ujian masuk tidak mengalami perubahan. Padahal ujian masuk menekankan lebih banyak pada materi akademis seperti matematika dan sains. Seharusnya bukannya menarik mundur kurikulum pembelajaran terpadu, melainkan materi ujian masuk juga disesuaikan dengan perubahan kurikulum, sebab bila tidak, maka orang tua harus menyiapkan anak-anak secara khusus ke juku (tempat kursus). Dan ini tentu saja tidak murah.</div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><div style="text-align: justify;"><br />
</div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><div style="text-align: justify;"><i><b>Pendidikan itu Menyiapkan Anak Menghadapi Masa Depan bukan Ujian (UNAS)</b></i></div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><div style="text-align: justify;"><br />
</div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><div style="text-align: justify;">Sebagai garis bawah, sebuah pelajaran bagi Indonesia, marilah kita berikan anak didik kita dengan keterampilan yang sering dibutuhkan oleh kita, orang dewasa, di dalam kehidupan sehari-hari. Kita banyak menemui masalah tetapi kesulitan merumuskannya apatah lagi hendak memberikan jalan keluarnya. Kiranya tidaklah perlu pelajaran-pelajaran trivia seperti sejarah kerajaan (apalagi teori evolusi yang sudah ditinggalkan), PKn, memfokuskan bahasa Daerah hanya pada percakapannya (bukan tulisan Jawa hanacaraka yang sudah mati), mengatur prioritas mengenal struktur tubuh manusia daripada hewan pada pelajaran (dulu) Biologi, dan lain-lain. Kalau anda sudah tidak memakainya, kenapa harus diajarkan kepada generasi muda?</div></span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-836665356012725575.post-57550068958456768212010-09-05T05:36:00.001+07:002010-09-05T05:40:23.861+07:0010 Resep Bangsa Jepang Menjadi Mandiri<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiF1-emSIrt0nr6ub4qU8D_0ycrtd-8PVuIcdXN6VarP9dUvxrm55587Rx9CrygR8S5IrZHvENUdWBVTDM1IulLdWuQV3KSlvdeeP-DHjCw7OEOlNVjeBHKgDc_HH7yYSuqj9kwV-8PpoM/s1600/autumn-poolside.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: justify;"><img border="0" height="120" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiF1-emSIrt0nr6ub4qU8D_0ycrtd-8PVuIcdXN6VarP9dUvxrm55587Rx9CrygR8S5IrZHvENUdWBVTDM1IulLdWuQV3KSlvdeeP-DHjCw7OEOlNVjeBHKgDc_HH7yYSuqj9kwV-8PpoM/s200/autumn-poolside.jpg" width="200" /></a></div><br />
<div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: arial; line-height: 16px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #666666;">S</span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: arial; line-height: 16px;">etelah Hiroshima dan Nagasaki luluh lantak terkena bom atom sekutu (Amerika), Jepang pelan tapi pasti berhasil bangkit. Mau tidak mau harus diakui saat ini Jepang bersama China dan Korea Selatan sudah menjelma menjadi macan </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: arial; line-height: 16px;"><span class="IL_AD" id="IL_AD3" style="background-attachment: scroll !important; background-clip: initial !important; background-color: transparent !important; background-image: none !important; background-origin: initial !important; background-position: 0% 50%; background-repeat: repeat repeat !important; border-bottom-color: rgb(0, 153, 0) !important; border-bottom-style: solid !important; border-bottom-width: 1px !important; border-color: initial; border-left-style: none; border-left-width: 0px; border-right-style: none; border-right-width: 0px; border-top-style: none; border-top-width: 0px; color: #009900; cursor: pointer !important; display: inline !important; float: none !important; font-family: arial; font-size: 16px !important; font-style: normal !important; font-weight: normal !important; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 1px !important; padding-left: 0px !important; padding-right: 0px !important; padding-top: 0px !important; position: static; text-decoration: underline !important; vertical-align: baseline; white-space: normal;">Asia</span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: arial; line-height: 16px;"> dalam bidang teknologi dan ekonomi. Alhamdulillah saya mendapat kesempatan 10 tahun tinggal di Jepang untuk menempuh studi saya. Dalam artikel sebelumnya saya mencoba memotret Jepang dari satu sisi. Kali ini, saya mencoba merumuskan 10 resep yang membuat bangsa Jepang bisa sukses seperti sekarang. Tentu rumusan ini di beberapa sisi agak subyektif, hanya dari pengalaman hidup, studi, bisnis dan bergaul dengan orang Jepang di sekitar perfecture Saitama, Tokyo, Chiba, </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: arial; line-height: 16px;"><span class="IL_AD" id="IL_AD2" style="background-attachment: scroll !important; background-clip: initial !important; background-color: transparent !important; background-image: none !important; background-origin: initial !important; background-position: 0% 50%; background-repeat: repeat repeat !important; border-bottom-color: rgb(0, 153, 0) !important; border-bottom-style: solid !important; border-bottom-width: 1px !important; border-color: initial; border-left-style: none; border-left-width: 0px; border-right-style: none; border-right-width: 0px; border-top-style: none; border-top-width: 0px; color: #009900; cursor: pointer !important; display: inline !important; float: none !important; font-family: arial; font-size: 16px !important; font-style: normal !important; font-weight: normal !important; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 1px !important; padding-left: 0px !important; padding-right: 0px !important; padding-top: 0px !important; position: static; text-decoration: underline !important; vertical-align: baseline; white-space: normal;">Yokohama</span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: arial; line-height: 16px;">. Intinya kita mencoba belajar sisi Jepang yang baik yang bisa diambil untuk membangun republik ini. Kalau ditanya apakah semua sisi bangsa Jepang selalu baik, tentu jawabannya tidak. Banyak juga budaya negatif yang tidak harus kita contoh ;)</span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: arial; line-height: 16px;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #666666;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;">1. KERJA KERAS</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #666666;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;">Sudah menjadi rahasia umum bahwa bangsa Jepang adalah pekerja keras. Rata-rata jam kerja pegawai di Jepang adalah 2450 jam/tahun, sangat tinggi dibandingkan dengan Amerika (1957 jam/tahun), Inggris (1911 jam/tahun), Jerman (1870 jam/tahun), dan Perancis (1680 jam/tahun). Seorang pegawai di Jepang bisa menghasilkan sebuah mobil dalam 9 hari, sedangkan pegawai di negara lain memerlukan 47 hari untuk membuat mobil yang bernilai sama. Seorang pekerja Jepang boleh dikatakan bisa melakukan pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh 5-6 orang. Pulang cepat adalah sesuatu yang boleh dikatakan “agak memalukan” di Jepang, dan menandakan bahwa pegawai tersebut termasuk “yang tidak dibutuhkan” oleh perusahaan. Di kampus, professor juga biasa pulang malam (tepatnya pagi ;) ), membuat mahasiswa nggak enak pulang duluan. Fenomena Karoshi (<span class="IL_AD" id="IL_AD5" style="background-attachment: scroll !important; background-clip: initial !important; background-color: transparent !important; background-image: none !important; background-origin: initial !important; background-position: 0% 50%; background-repeat: repeat repeat !important; border-bottom-color: rgb(0, 153, 0) !important; border-bottom-style: solid !important; border-bottom-width: 1px !important; border-color: initial; border-left-style: none; border-left-width: 0px; border-right-style: none; border-right-width: 0px; border-top-style: none; border-top-width: 0px; color: #009900; cursor: pointer !important; display: inline !important; float: none !important; font-family: arial; font-size: 16px !important; font-style: normal !important; font-weight: normal !important; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 1px !important; padding-left: 0px !important; padding-right: 0px !important; padding-top: 0px !important; position: static; text-decoration: underline !important; vertical-align: baseline; white-space: normal;">mati</span> karena kerja keras) mungkin hanya ada di Jepang. Sebagian besar literatur menyebutkan bahwa dengan kerja keras inilah sebenarnya kebangkitan dan kemakmuran Jepang bisa tercapai.</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #666666;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;">2. MALU</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #666666;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;">Malu adalah budaya leluhur dan turun temurun bangsa Jepang. Harakiri (bunuh diri dengan menusukkan pisau ke perut) menjadi ritual sejak era samurai, yaitu ketika mereka kalah dan pertempuran. Masuk ke dunia modern, wacananya sedikit berubah ke fenomena “mengundurkan diri” bagi para pejabat (mentri, politikus, dsb) yang terlibat masalah korupsi atau merasa gagal menjalankan tugasnya. Efek negatifnya mungkin adalah anak-anak SD, SMP yang kadang bunuh diri, karena nilainya jelek atau tidak naik kelas. Karena malu jugalah, orang Jepang lebih senang memilih jalan memutar daripada mengganggu pengemudi di belakangnya dengan memotong jalur di tengah jalan. Bagaimana mereka secara otomatis langsung membentuk antrian dalam setiap keadaan yang membutuhkan, pembelian ticket kereta, masuk ke stadion untuk nonton sepak bola, di halte bus, bahkan untuk memakai toilet umum di stasiun-stasiun, mereka berjajar rapi menunggu giliran. Mereka malu terhadap lingkungannya apabila mereka melanggar peraturan ataupun norma yang sudah menjadi kesepakatan umum.</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #666666;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;">3. HIDUP HEMAT</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #666666;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;">Orang Jepang memiliki semangat hidup hemat dalam keseharian. Sikap anti konsumerisme berlebihan ini nampak dalam berbagai bidang kehidupan. Di masa awal mulai kehidupan di Jepang, saya sempat terheran-heran dengan banyaknya orang Jepang ramai belanja di <span class="IL_AD" id="IL_AD11" style="background-attachment: scroll !important; background-clip: initial !important; background-color: transparent !important; background-image: none !important; background-origin: initial !important; background-position: 0% 50%; background-repeat: repeat repeat !important; border-bottom-color: rgb(0, 153, 0) !important; border-bottom-style: solid !important; border-bottom-width: 1px !important; border-color: initial; border-left-style: none; border-left-width: 0px; border-right-style: none; border-right-width: 0px; border-top-style: none; border-top-width: 0px; color: #009900; cursor: pointer !important; display: inline !important; float: none !important; font-family: arial; font-size: 16px !important; font-style: normal !important; font-weight: normal !important; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 1px !important; padding-left: 0px !important; padding-right: 0px !important; padding-top: 0px !important; position: static; text-decoration: underline !important; vertical-align: baseline; white-space: normal;">supermarket</span> pada sekitar jam 19:30. Selidik punya selidik, ternyata sudah menjadi hal yang biasa bahwa supermarket di Jepang akan memotong harga sampai separuhnya pada waktu sekitar setengah jam sebelum tutup. Seperti diketahui bahwa Supermarket di Jepang rata-rata tutup pada pukul 20:00. Contoh lain adalah para ibu rumah tangga yang rela naik sepeda menuju toko sayur agak jauh dari rumah, hanya karena lebih murah 20 atau 30 yen. Banyak keluarga Jepang yang tidak memiliki mobil, bukan karena tidak mampu, tapi karena lebih hemat menggunakan bus dan kereta untuk bepergian. Termasuk saya dulu sempat berpikir kenapa pemanas ruangan menggunakan minyak tanah yang merepotkan masih digandrungi, padahal sudah cukup dengan AC yang ada mode dingin dan panas. Alasannya ternyata satu, minyak tanah lebih murah daripada listrik. Professor Jepang juga terbiasa naik sepeda tua ke kampus, bareng dengan mahasiswa-mahasiswanya.</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #666666;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;">4. LOYALITAS</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #666666;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;">Loyalitas membuat sistem karir di sebuah perusahaan berjalan dan tertata dengan rapi. Sedikit berbeda dengan sistem di Amerika dan Eropa, sangat jarang orang Jepang yang berpindah-pindah pekerjaan. Mereka biasanya bertahan di satu atau dua perusahaan sampai pensiun. Ini mungkin implikasi dari <span class="IL_AD" id="IL_AD9" style="background-attachment: scroll !important; background-clip: initial !important; background-color: transparent !important; background-image: none !important; background-origin: initial !important; background-position: 0% 50%; background-repeat: repeat repeat !important; border-bottom-color: rgb(0, 153, 0) !important; border-bottom-style: solid !important; border-bottom-width: 1px !important; border-color: initial; border-left-style: none; border-left-width: 0px; border-right-style: none; border-right-width: 0px; border-top-style: none; border-top-width: 0px; color: #009900; cursor: pointer !important; display: inline !important; float: none !important; font-family: arial; font-size: 16px !important; font-style: normal !important; font-weight: normal !important; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 1px !important; padding-left: 0px !important; padding-right: 0px !important; padding-top: 0px !important; position: static; text-decoration: underline !important; vertical-align: baseline; white-space: normal;">Industri</span> di Jepang yang kebanyakan hanya mau menerima fresh <span class="IL_AD" id="IL_AD10" style="background-attachment: scroll !important; background-clip: initial !important; background-color: transparent !important; background-image: none !important; background-origin: initial !important; background-position: 0% 50%; background-repeat: repeat repeat !important; border-bottom-color: rgb(0, 153, 0) !important; border-bottom-style: solid !important; border-bottom-width: 1px !important; border-color: initial; border-left-style: none; border-left-width: 0px; border-right-style: none; border-right-width: 0px; border-top-style: none; border-top-width: 0px; color: #009900; cursor: pointer !important; display: inline !important; float: none !important; font-family: arial; font-size: 16px !important; font-style: normal !important; font-weight: normal !important; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 1px !important; padding-left: 0px !important; padding-right: 0px !important; padding-top: 0px !important; position: static; text-decoration: underline !important; vertical-align: baseline; white-space: normal;">graduate</span>, yang kemudian mereka latih dan didik sendiri sesuai dengan bidang garapan (core business) perusahaan. Kota Hofu mungkin sebuah contoh nyata. Hofu dulunya adalah kota industri yang sangat tertinggal dengan penduduk yang terlalu padat. Loyalitas penduduk untuk tetap bertahan (tidak pergi ke luar kota) dan punya komitmen bersama untuk bekerja keras siang dan malam akhirnya mengubah Hofu menjadi kota makmur dan modern. Bahkan saat ini kota industri terbaik dengan produksi kendaraan mencapai 160.000 per tahun.</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #666666;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;">5. INOVASI</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #666666;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;">Jepang bukan bangsa penemu, tapi orang Jepang mempunyai kelebihan dalam meracik temuan orang dan kemudian memasarkannya dalam bentuk yang diminati oleh masyarakat. Menarik membaca kisah Akio Morita yang mengembangkan Sony Walkman yang melegenda itu. Cassete Tape tidak ditemukan oleh Sony, patennya dimiliki oleh perusahaan Phillip <span class="IL_AD" id="IL_AD8" style="background-attachment: scroll !important; background-clip: initial !important; background-color: transparent !important; background-image: none !important; background-origin: initial !important; background-position: 0% 50%; background-repeat: repeat repeat !important; border-bottom-color: rgb(0, 153, 0) !important; border-bottom-style: solid !important; border-bottom-width: 1px !important; border-color: initial; border-left-style: none; border-left-width: 0px; border-right-style: none; border-right-width: 0px; border-top-style: none; border-top-width: 0px; color: #009900; cursor: pointer !important; display: inline !important; float: none !important; font-family: arial; font-size: 16px !important; font-style: normal !important; font-weight: normal !important; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 1px !important; padding-left: 0px !important; padding-right: 0px !important; padding-top: 0px !important; position: static; text-decoration: underline !important; vertical-align: baseline; white-space: normal;">Electronics</span>. Tapi yang berhasil mengembangkan dan membundling model <span class="IL_AD" id="IL_AD6" style="background-attachment: scroll !important; background-clip: initial !important; background-color: transparent !important; background-image: none !important; background-origin: initial !important; background-position: 0% 50%; background-repeat: repeat repeat !important; border-bottom-color: rgb(0, 153, 0) !important; border-bottom-style: solid !important; border-bottom-width: 1px !important; border-color: initial; border-left-style: none; border-left-width: 0px; border-right-style: none; border-right-width: 0px; border-top-style: none; border-top-width: 0px; color: #009900; cursor: pointer !important; display: inline !important; float: none !important; font-family: arial; font-size: 16px !important; font-style: normal !important; font-weight: normal !important; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 1px !important; padding-left: 0px !important; padding-right: 0px !important; padding-top: 0px !important; position: static; text-decoration: underline !important; vertical-align: baseline; white-space: normal;">portable</span> sebagai sebuah produk yang booming selama puluhan tahun adalah Akio Morita, founder dan CEO Sony pada masa itu. Sampai tahun 1995, tercatat lebih dari 300 model walkman lahir dan jumlah total produksi mencapai 150 juta produk. Teknik perakitan kendaraan <span class="IL_AD" id="IL_AD4" style="background-attachment: scroll !important; background-clip: initial !important; background-color: transparent !important; background-image: none !important; background-origin: initial !important; background-position: 0% 50%; background-repeat: repeat repeat !important; border-bottom-color: rgb(0, 153, 0) !important; border-bottom-style: solid !important; border-bottom-width: 1px !important; border-color: initial; border-left-style: none; border-left-width: 0px; border-right-style: none; border-right-width: 0px; border-top-style: none; border-top-width: 0px; color: #009900; cursor: pointer !important; display: inline !important; float: none !important; font-family: arial; font-size: 16px !important; font-style: normal !important; font-weight: normal !important; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 1px !important; padding-left: 0px !important; padding-right: 0px !important; padding-top: 0px !important; position: static; text-decoration: underline !important; vertical-align: baseline; white-space: normal;">roda</span> empat juga bukan diciptakan orang Jepang, patennya dimiliki orang Amerika. Tapi ternyata Jepang dengan inovasinya bisa mengembangkan industri perakitan kendaraan yang lebih cepat dan murah. Mobil yang dihasilkan juga relatif lebih murah, ringan, mudah dikendarai, mudah dirawat dan lebih hemat bahan bakar. Perusahaan Matsushita Electric yang dulu terkenal dengan sebutan “maneshita” (peniru) punya legenda sendiri dengan mesin pembuat rotinya. Inovasi dan ide dari seorang engineernya bernama Ikuko Tanaka yang berinisiatif untuk meniru teknik pembuatan roti dari sheef di Osaka <span class="IL_AD" id="IL_AD1" style="background-attachment: scroll !important; background-clip: initial !important; background-color: transparent !important; background-image: none !important; background-origin: initial !important; background-position: 0% 50%; background-repeat: repeat repeat !important; border-bottom-color: rgb(0, 153, 0) !important; border-bottom-style: solid !important; border-bottom-width: 1px !important; border-color: initial; border-left-style: none; border-left-width: 0px; border-right-style: none; border-right-width: 0px; border-top-style: none; border-top-width: 0px; color: #009900; cursor: pointer !important; display: inline !important; float: none !important; font-family: arial; font-size: 16px !important; font-style: normal !important; font-weight: normal !important; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 1px !important; padding-left: 0px !important; padding-right: 0px !important; padding-top: 0px !important; position: static; text-decoration: underline !important; vertical-align: baseline; white-space: normal;">International Hotel</span>, menghasilkan karya mesin pembuat roti (home <span class="IL_AD" id="IL_AD12" style="background-attachment: scroll !important; background-clip: initial !important; background-color: transparent !important; background-image: none !important; background-origin: initial !important; background-position: 0% 50%; background-repeat: repeat repeat !important; border-bottom-color: rgb(0, 153, 0) !important; border-bottom-style: solid !important; border-bottom-width: 1px !important; border-color: initial; border-left-style: none; border-left-width: 0px; border-right-style: none; border-right-width: 0px; border-top-style: none; border-top-width: 0px; color: #009900; cursor: pointer !important; display: inline !important; float: none !important; font-family: arial; font-size: 16px !important; font-style: normal !important; font-weight: normal !important; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 1px !important; padding-left: 0px !important; padding-right: 0px !important; padding-top: 0px !important; position: static; text-decoration: underline !important; vertical-align: baseline; white-space: normal;">bakery</span>) bermerk Matsushita yang terkenal itu.</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #666666;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;">6. PANTANG MENYERAH</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #666666;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;">Sejarah membuktikan bahwa Jepang termasuk bangsa yang tahan banting dan pantang menyerah. Puluhan tahun dibawah kekaisaran Tokugawa yang menutup semua akses ke luar negeri, Jepang sangat tertinggal dalam teknologi. Ketika restorasi Meiji (meiji ishin) datang, bangsa Jepang cepat beradaptasi dan menjadi fast-learner. Kemiskinan sumber daya alam juga tidak membuat Jepang menyerah. Tidak hanya menjadi pengimpor minyak bumi, batubara, biji besi dan kayu, bahkan 85% sumber energi Jepang berasal dari negara lain termasuk <span class="IL_AD" id="IL_AD7" style="background-attachment: scroll !important; background-clip: initial !important; background-color: transparent !important; background-image: none !important; background-origin: initial !important; background-position: 0% 50%; background-repeat: repeat repeat !important; border-bottom-color: rgb(0, 153, 0) !important; border-bottom-style: solid !important; border-bottom-width: 1px !important; border-color: initial; border-left-style: none; border-left-width: 0px; border-right-style: none; border-right-width: 0px; border-top-style: none; border-top-width: 0px; color: #009900; cursor: pointer !important; display: inline !important; float: none !important; font-family: arial; font-size: 16px !important; font-style: normal !important; font-weight: normal !important; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 1px !important; padding-left: 0px !important; padding-right: 0px !important; padding-top: 0px !important; position: static; text-decoration: underline !important; vertical-align: baseline; white-space: normal;">Indonesia</span>. Kabarnya kalau Indonesia menghentikan pasokan minyak bumi, maka 30% wilayah Jepang akan gelap gulita :) Rentetan bencana terjadi di tahun 1945, dimulai dari bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, disusul dengan kalah perangnya Jepang, dan ditambahi dengan adanya gempa bumi besar di Tokyo. Ternyata Jepang tidak habis. Dalam beberapa tahun berikutnya Jepang sudah berhasil membangun industri otomotif dan bahkan juga kereta cepat (shinkansen). Mungkin cukup menakjubkan bagaimana Matsushita Konosuke yang usahanya hancur dan hampir tersingkir dari bisnis peralatan elektronik di tahun 1945 masih mampu merangkak, mulai dari nol untuk membangun industri sehingga menjadi kerajaan bisnis di era kekinian. Akio Morita juga awalnya menjadi tertawaan orang ketika menawarkan produk Cassete Tapenya yang mungil ke berbagai negara lain. Tapi akhirnya melegenda dengan Sony Walkman-nya. Yang juga cukup unik bahwa ilmu dan teori dimana orang harus belajar dari kegagalan ini mulai diformulasikan di Jepang dengan nama shippaigaku (ilmu kegagalan). Kapan-kapan saya akan kupas lebih jauh tentang ini :)</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #666666;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;">7. BUDAYA BACA</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #666666;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;">Jangan kaget kalau anda datang ke Jepang dan masuk ke densha (kereta listrik), sebagian besar penumpangnya baik anak-anak maupun dewasa sedang membaca buku atau koran. Tidak peduli duduk atau berdiri, banyak yang memanfaatkan waktu di densha untuk membaca. Banyak penerbit yang mulai membuat man-ga (komik bergambar) untuk materi-materi kurikulum sekolah baik SD, SMP maupun SMA. Pelajaran Sejarah, Biologi, Bahasa, dsb disajikan dengan menarik yang membuat minat baca masyarakat semakin tinggi. Saya pernah membahas masalah komik pendidikan di blog ini. Budaya baca orang Jepang juga didukung oleh kecepatan dalam proses penerjemahan buku-buku asing (bahasa inggris, perancis, jerman, dsb). Konon kabarnya legenda penerjemahan buku-buku asing sudah dimulai pada tahun 1684, seiring dibangunnya institut penerjemahan dan terus berkembang sampai jaman modern. Biasanya terjemahan buku bahasa Jepang sudah tersedia dalam beberapa minggu sejak buku asingnya diterbitkan. Saya biasa membeli buku literatur terjemahan bahasa Jepang karena harganya lebih murah daripada buku asli (bahasa inggris).</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #666666;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;">8. KERJASAMA KELOMPOK</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #666666;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;">Budaya di Jepang tidak terlalu mengakomodasi kerja-kerja yang terlalu bersifat individualistik. Termasuk klaim hasil pekerjaan, biasanya ditujukan untuk tim atau kelompok tersebut. Fenomena ini tidak hanya di dunia kerja, kondisi kampus dengan lab penelitiannya juga seperti itu, mengerjakan tugas mata kuliah biasanya juga dalam bentuk kelompok. Kerja dalam kelompok mungkin salah satu kekuatan terbesar orang Jepang. Ada anekdot bahwa “1 orang professor Jepang akan kalah dengan satu orang professor Amerika, hanya 10 orang professor Amerika tidak akan bisa mengalahkan 10 orang professor Jepang yang berkelompok”. Musyawarah mufakat atau sering disebut dengan “rin-gi” adalah ritual dalam kelompok. Keputusan strategis harus dibicarakan dalam “rin-gi”.</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #666666;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;">9. MANDIRI</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #666666;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;">Sejak usia dini anak-anak dilatih untuk mandiri. Irsyad, anak saya yang paling gede sempat merasakan masuk TK (Yochien) di Jepang. Dia harus membawa 3 tas besar berisi pakaian ganti, bento (bungkusan makan siang), sepatu ganti, buku-buku, handuk dan sebotol besar minuman yang menggantung di lehernya. Di Yochien setiap anak dilatih untuk membawa perlengkapan sendiri, dan bertanggung jawab terhadap barang miliknya sendiri. Lepas SMA dan masuk bangku kuliah hampir sebagian besar tidak meminta biaya kepada orang tua. Teman-temen seangkatan saya dulu di Saitama University mengandalkan kerja part time untuk biaya sekolah dan kehidupan sehari-hari. Kalaupun kehabisan uang, mereka “meminjam” uang ke orang tua yang itu nanti mereka kembalikan di bulan berikutnya.</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #666666;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;">10. JAGA TRADISI</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #666666;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;">Perkembangan teknologi dan ekonomi, tidak membuat bangsa Jepang kehilangan tradisi dan budayanya. Budaya perempuan yang sudah menikah untuk tidak bekerja masih ada dan hidup sampai saat ini. Budaya minta maaf masih menjadi reflek orang Jepang. Kalau suatu hari anda naik sepeda di Jepang dan menabrak pejalan kaki , maka jangan kaget kalau yang kita tabrak malah yang minta maaf duluan. Sampai saat ini orang Jepang relatif menghindari berkata “tidak” untuk apabila mendapat tawaran dari orang lain. Jadi kita harus hati-hati dalam pergaulan dengan orang Jepang karena ”hai” belum tentu “ya” bagi orang Jepang ;) Pertanian merupakan tradisi leluhur dan aset penting di Jepang. Persaingan keras karena masuknya beras Thailand dan Amerika yang murah, tidak menyurutkan langkah pemerintah Jepang untuk melindungi para petaninya. Kabarnya tanah yang dijadikan lahan pertanian mendapatkan pengurangan pajak yang signifikan, termasuk beberapa insentif lain untuk orang-orang yang masih bertahan di dunia pertanian. Pertanian Jepang merupakan salah satu yang tertinggi di dunia.</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #666666;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;">Mungkin seperti itu 10 resep sukses yang bisa saya rangkumkan. Bangsa Indonesia punya hampir semua resep orang Jepang diatas, hanya mungkin kita belum mengasahnya dengan baik. Di Jepang mahasiswa Indonesia termasuk yang unggul dan bahkan mengalahkan mahasiswa Jepang. Orang Indonesia juga memenangkan berbagai award berlevel internasional. Saya yakin ada faktor “non-teknis” yang membuat Indonesia agak terpuruk dalam teknologi dan ekonomi. Mari kita bersama mencari solusi untuk berbagai permasalahan republik ini. Dan terakhir kita harus tetap mau belajar dan menerima kebaikan dari siapapun juga.</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #666666;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;">Apakah anda siap menjadi seperti orang jepang??</div><span style="border-bottom-style: none; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-style: none; border-left-width: 0px; border-right-style: none; border-right-width: 0px; border-top-style: none; border-top-width: 0px; color: #666666; font-family: arial; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: normal;"><div style="text-align: justify;"><br />
</div></span></span>Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-836665356012725575.post-13364075841260222432010-06-06T03:45:00.011+07:002010-09-05T05:18:14.073+07:00sudah mandirikah saya?<div class="MsoNormal" style="color: #191516; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTLCQ9Q-3kv2wQ5jR4RhtFeZh_JsrxFwdaFLdsvJUUV-i4C_oss4g-JlwQCBryBwqBFfDag_68cfMX5jg12WVzBCEKgY2jEeEhWYm3HcbYmvV6XlkcnCOwVZ0-sjyoqBYWCHqvOwtTtW4/s1600/101_0087.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;"></span></span></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjo0hS3YYnwlgBs6IJkSMca64M2OTgsj7Ki7GScnSdeHuDNz8lPObSqIge_QdohwYBqRUI5kt6xu8EjMqezHPGX_BncZxI7NvTbhkaVco3wbkS9iI6ZlqyDV-FsAidblVSO-K1aacWuVV4/s1600/xxx.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><img border="0" height="183" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjo0hS3YYnwlgBs6IJkSMca64M2OTgsj7Ki7GScnSdeHuDNz8lPObSqIge_QdohwYBqRUI5kt6xu8EjMqezHPGX_BncZxI7NvTbhkaVco3wbkS9iI6ZlqyDV-FsAidblVSO-K1aacWuVV4/s200/xxx.png" width="200" /></span></span></a></div><span class="Apple-style-span" style="font-size: medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Mandi sendiri, memakai baju sendiri, makan sendiri dst. merupakan kata-kata yang sering kita dengar dari obrolan ibu-ibu tentang kepandaian anak kecilnya. Kita semua tentu merasa bangga apabila anak-anak kita sudah mandiri, tapi apakah </span></span><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">"mandiri"</span></span></b><span class="Apple-style-span" style="font-size: medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"> itu datang secara tiba-tiba ataukah merupakan suatu proses yang harus dilalui dan dipelajari oleh semua anak-anak? </span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Jika ada satu hadiah yang bisa anda berikan kepada anak anda sendiri, yang mampu meningkatkan kualitas hidup anak anda secara umum, maka hadiah itu adalah kemandirian. Dengan mempunya kemampuan untuk mengandalkan diri sendiri anak anda telah mempunyai segala yang perlukan untuk berhasil.</span></span></div><div style="color: #191516; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #191516; text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><o:p></o:p></span></div><div style="color: #191516; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #191516; text-align: justify;"><span lang="IN"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Mandiri atau sering juga disebut berdiri diatas kaki sendiri merupakan kemampuan seseorang untuk tidak tergantung pada orang lain serta bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya. Kemandirian dalam konteks individu tentu memiliki aspek yang lebih luas dari sekedar aspek fisik.</span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Secara singkat dapat disimpulkan bahwa kemandirian mengandung pengertian: </span></div><div class="MsoNormal" style="color: #191516; text-align: justify;"> </div><div style="color: #191516; text-align: justify;"></div><ul style="color: #191516; margin-top: 0cm; text-align: justify;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="list-style-image: none;"><span lang="IN"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Suatu keadaan dimana seseorang yang memiliki hasrat bersaing untuk maju demi kebaikan dirinya<o:p></o:p></span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="list-style-image: none;"><span lang="IN"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Mampu mengambil keputusan dan inisiatif untuk mengatasi masalah yang dihadapi,</span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span lang="IN"></span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="list-style-image: none;"><span lang="IN"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Memiliki kepercayaan diri dalam mengerjakan tugas-tugasnya, </span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span lang="IN"></span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="list-style-image: none;"><span lang="IN"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Bertanggungjawab terhadap apa yang dilakukannya</span></span></li>
</ul><span class="Apple-style-span" style="color: #191516;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Robert Havighurst (1972) menambahkan bahwa kemandirian terdiri dari beberapa aspek, yaitu:</span></span><br />
<div style="color: #191516; text-align: justify;"></div><ul style="color: #191516; margin-top: 0cm; text-align: justify;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="list-style-image: none;"><span lang="IN"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Emosi, aspek ini ditunjukan dengan kemampuan mengontrol emosi dan tidak tergantungnya kebutuhan emosi dari orang tua.<u1:p></u1:p><o:p></o:p></span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="list-style-image: none;"><span lang="IN"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Ekonomi, aspek ini ditunjukan dengan kemampuan mengatur ekonomi dan tidak tergantungnya kebutuhan ekonomi pada orang tua.<u1:p></u1:p></span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="list-style-image: none;"><span lang="IN"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Intelektual, aspek ini ditunjukan dengan kemampuan untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi.<u1:p></u1:p></span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="list-style-image: none;"><span lang="IN"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sosial, aspek ini ditunjukan dengan kemampuan untuk mengadakan interaksi dengan orang lain dan tidak tergantung atau menunggu aksi dari orang lain.<u1:p></u1:p></span></span></li>
</ul><div style="color: #191516; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="color: #191516; margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><o:p></o:p></span></div><div style="color: #191516; text-align: justify;"></div><div style="color: #191516; text-align: justify;"></div><div style="color: #191516; margin-top: 4.5pt; text-align: justify;"><span lang="IN"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kemandirian merupakan suatu sikap individu yang diperoleh secara kumulatif selama perkembangan, dimana individu akan terus belajar untuk bersikap mandiri dalam menghadapi berbagai situasi di lingkungan, sehingga individu pada akhirnya akan mampu berpikir dan bertindak sendiri. Dengan kemandiriannya seseorang dapat memilih jalan hidupnya untuk dapat berkembang dengan lebih mantap.</span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span lang="IN"></span><o:p></o:p></span></div><div style="color: #191516; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 4.5pt; text-align: justify;"><span lang="IN"><span class="Apple-style-span" style="font-size: medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Untuk dapat mandiri seseorang membutuhkan kesempatan, dukungan dan dorongan dari keluarga serta lingkungan di sekitarnya, agar dapat mencapai otonomi atas diri sendiri. Pada saat ini peran orang tua dan respon dari lingkungan sangat diperlukan bagi anak sebagai ”penguat” untuk setiap perilaku yang telah dilakukannya. Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan Reber (1985) bahwa : “ kemandirian merupakan suatu sikap otonomi dimana seseorang secara relatif bebas dari pengaruh penilaian, pendapat dan keyakinan orang lain”. Dengan otonomi tersebut seorang diharapkan akan lebih bertanggungjawab terhadap dirinya sendiri.</span></span></span></div>Unknownnoreply@blogger.com0